Semua guru
tentunya ingin pengusulan angka kredit (PAK) untuk kenaikan jabatan
fungsionalnya tidak terhambat. Namun sekarang ini, tidak sedikit guru yang
merasa kesulitan untuk melakukan pengusulan angka kredit. Menurut mereka semenjak
aturan tentang PAK berubah, pengusulan angka kredit guru sekarang menjadi lebih
rumit dan sulit karena salah satu syaratnya guru harus melakukan pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB). PKB dapat dilakukan dengan cara pengembangan
diri (PD), publikasi ilmiah (PIL) dan atau
menciptakan karya seni. Namun selama ini, tidak sedikit guru yang belum
mengetahui secara detil tentang publikasi ilmiah. Oleh karena itu, melalui
tulisan ini penulis mencoba untuk menguraikan tentang publikasi ilmiah yang merujuk
pada buku “Pedoman Kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya,” terbitan Kemendiknas.
Publikasi
ilmiah adalah kegiatan menyampaikan gagasan, hasil penelitan ataupun karya
secara ilmiah kepada masyarakat. Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan
guru untuk melaksanakan publikasi ilmiah, diantaranya yaitu dengan melakukan
presentasi pada forum ilmiah, publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif
bidang pendidikan dan publikasi buku teks pelajaran atau pengayaan atau pedoman
guru. Adapun uraian singkatnya sebagai berikut:
1)
Presentasi pada forum
ilmiah.
Presentasi dalam
forum ilmiah biasanya dilakukan dengan cara seminar. Untuk dapat melakukan
presentasi ilmiah guru harus menjadi pemrasaran atau pembahas dalam forum
ilmiah tersebut. Sebagai pemrasaran, guru harus membuat prasaran ilmiah atau
lebih sering kita kenal dengan istilah makalah. Makalah yang dapat diajukan
untuk PAK adalah makalah yang berkaitan dengan permasalahan bidang pendidikan
formal pada satuan pendidikannya sesuai tugas guru yang bersangkutan. Adapun
bentuknya dapat berupa makalah hasil penelitian, gagasan, ulasan atau tinjauan
ilmiah.
2)
Publikasi ilmiah hasil
penelitian atau gagasan inovatif bidang pendidikan.
Publikasi ilmiah
hasil penelitian atau gagasan inovatif bidang pendidikan dapat diwujudkan dalam
bentuk laporan hasil penelitian, tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah populer dan
artikel ilmiah.
Laporan hasil penelitian adalah karya tulis ilmiah berisi laporan hasil
penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan yang telah
dilaksanakan guru di sekolah atau madrasahnya sesuai dengan tupoksinya. Salah satu bentuk
laporan hasil penelitian adalah laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Laporan hasil
penelitian yang dapat digunakan untuk PAK dibedakan berdasarkan pada
jenis publikasinya, yaitu:
a)
Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku
ber-ISBN dan telah mendapat pengakuan BSNP.
b) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi
artikel ilmiah diterbitkan atau dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal
ilmiah diedarkan secara nasional dan terakreditasi.
c)
Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan atau dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi.
d)
Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan atau
dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota.
e)
Laporan hasil penelitian yang diseminarkan di sekolah atau madrasahnya dan
disimpan di perpustakaan.
Sedangkan tinjauan ilmiah
adalah karya tulis guru yang
berisi ide atau gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan
formal dan pembelajaran yang ada di
satuan pendidikannya. Berbeda dengan tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah populer adalah
tulisan yang dipublikasikan di media massa seperti koran, majalah, atau
sejenisnya.
Tulisan ilmiah
populer dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi ini merupakan kelompok
tulisan yang lebih banyak mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau
gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan pada satuan
pendidikan penulis bersangkutan. Sedangkan artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang
berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran di satuan
pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah.
3)
Publikasi buku teks
pelajaran atau pengayaan atau pedoman guru.
Publikasi buku
teks pelajaran atau pengayaan atau pedoman guru dapat berupa buku pelajaran,
modul/diktat pembelajaran, buku dalam bidang pendidikan, karya terjemahan dan buku
pedoman guru.
Untuk dapat
melakukan itu semua tentunya para guru harus mempunyai kemauan dan kemampuan
untuk menulis dan mempublikasikannya. Namun dalam kenyataanya ada beberapa guru
yang masih menemui hambatan untuk menulis. Hambatan tersebut biasanya berupa:
a. Adanya
pikiran negatif yang menganggap bahwa menulis itu susah.
Guru yang
menganggap bahwa menulis merupakan hal yang susah dapat menutup kemungkinan
bahwa ia tidak akan bisa menulis untuk selamanya. Hal ini disebabkan anggapan tersebut akan mematikan semangat
mereka untuk menulis, padahal sebenarnya mereka mampu menulis. Oleh karena itu,
diperlukan pikiran-pikiran positif bagi setiap guru bahwa menulis merupakan hal
yang mudah dan dapat mereka lakukan karena mereka adalah insan yang cendikia.
b. Kesulitan
untuk menemukan ide.
Kesulitan
untuk menemukan ide menulis memang sering dialami oleh seorang penulis sebelum
ia memulai menulis. Ide menulis sebenarnya mudah dicetuskan oleh berbagai macam
hal yang kita lihat, dengar dan rasakan. Apalagi sebagai seorang guru yang
setiap harinya dihadapkan dengan puluhan bahkan ratusan peserta didik yang
mempunyai karakter yang berbeda dengan perilaku yang berbeda pula setiap
harinya. Salah satu keunikan karakter yang dimiliki peserta didik atau
problematika guru dalam mengajar sebenarnya bisa menjadi sebuah ide untuk
menulis.
c. Perasaan
kurang percaya diri untuk mempublikasikan tulisan.
Perasaan kurang
percaya diri untuk mempublikasikan tulisan hendaknya tidak dimiliki oleh
seorang guru. Tulisan yang sudah jadi tentunya tidak perlu disia-siakan dengan
menyimpannya di dalam laptop atau laci meja saja, karena seharusnya guru dapat
menghasilkan tulisan yang baik. Sebagai seorang guru tentunya bisa menjumpai
banyak referensi tentang cara menulis yang baik di perpustakaan sekolah. Guru
bisa mengoreksi tata tulisnya dengan mencocokannya dengan referensi tersebut
sehingga dapat mengetahui apakah tata cara
penulisan dalam tulisannya sudah sesuai dengan kaidah penulisan atau belum.
Sebagai seorang guru tentunya juga mempunyai banyak teman yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan mengenai isi tulisan. Jika hal tersebut sudah dilakukan
hendaknya para guru merasa percaya diri untuk mempublikasikan tulisannya.
Demikian
pembahasan penulis tentang publikasi ilmiah. Kiranya jika para guru bisa
menumbukan jiwa suka menulis dan mengembangkan rasa kepercayaan dirinya untuk
mempublikasikan karyanya, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa pengusulan
angka kredit untuk jabatan gurunya akan lebih lancar karena salah satu syarat
PAKnya sudah terpenuhi. Oleh karena itu, jika ingin sukses PAK maka mau tidak
mau guru harus menyukai publikasi ilmiah. Semoga kita senantiasa termotivasi
untuk belajar menulis dan melakukan publikasi ilmiah, karena selain dapat
memperlancar PAK, publikasi ilmiah juga bermanfaat untuk berbagi pengetahuan
kepada sesama.
*Artikel ini ditulis oleh Siti Kurnia Khasanah M.Pd.,
(Ceritified Public Speaker IAI Public Speaking)
Guru SMP N 5 Pekalongan,
Pernah dimuat di Majalah Prestasi, Edisi 24/Juli-Agustus
2015
dengan Judul : AGAR SUKSES PAK HARUS SUKAI PUBLIKASI ILMIAH
.
Anda dapat menikmati Puisi yang ditulis Ibu Kurnia dengan Judul SURGA KECIL ITU Terbit dalam Antologi Puisi : Surga Kecil.
dengan Judul : AGAR SUKSES PAK HARUS SUKAI PUBLIKASI ILMIAH
.
Anda dapat menikmati Puisi yang ditulis Ibu Kurnia dengan Judul SURGA KECIL ITU Terbit dalam Antologi Puisi : Surga Kecil.